Hari Pertama di Tahun 2017 ~ pratamagta

Monday, January 2, 2017

Hari Pertama di Tahun 2017


Aku masih belum sadar betul ketika istriku memanggil manggil namaku. rasanya masih berat untuk membuka mata tapi aku paksakan untuk duduk semampuku. kesadaranku mulai pulih ketika nada istriku berubah menjadi lebih panik.
"Banjir mas, banjir" triaknya namun dalam hati aku berguman " bukannya memang tiap hari banjir ya? kenapa bisa sepanik itu?"
aku membuka mata, keringat dingin tiba tiba muncul tak tau dari mana. seketika aku langsung turun dari tempat tidurku tanpa mempedulikan spatu boots yang biasa aku pakai di dalam rumah..
"ini jam berapa?" tanyaku mulai panik
"jam 7 pagi" istriku menjawab sembari membenah benahi beberapa barang diatas meja.
"ambil tas, selamatkan yang bisa di bawa, kita harus tinggalkan rumah ini" jawabku mulai panik.  pagi itu memang banjir tak seperti biasanya, air didalam rumah sperti sudah tak bersahabat lagi. rumah kami memang sudah tergenang air sejak sebelum bulan puasa kemarin. sudah lebih dari setengah tahun. dari sebelum istriku hamil sampai sekarang usia kandungan istriku sudah 7 bulan kami tak pernah lepas dari spatuboots ketika di dalam rumah.hanya ketika mandi dan tidur saja spatuboots terpaksa kami pisahkan dengan kaki kami. bahkan kami merasa bahwa spatuboots sudah menjadi bagian dari tubuhkami.
Pagi itu kami langsung bergegas meninggalkan rumah kami di Perumahan Pesona Griya Panjang menuju Desa Kandangserang dimana orang tua kami berada.
pagi ini aku berangkat kerja dari kandangserang dan di lampu merah seseorang menawarkan koran padaku dan anehnya ketika aku tanya "Pak, ada berita tentang banjir Pekalongan?" pak tukang koran malah menjawab "gak ada mas, ini adanya gosip artis #### masih hangat mas"
jangan jangan aku selama 6 bulan lebih ini sudah berhalusinasi setiap hari.

*cerita ini hanya fiktif belaka. kebenarannya tidak ada banjir di Pekalongan dan Perumahan dengan nama Pesona Griya Panjang itu tidak nyata bahkan mungkin hanya cerita dongeng turun temurun dari nenek moyang yang belum diketahui kebenarannya dan  penderitaan warga disana semua hanya karangan segelintir orang saja seperti cerita cerita sikancil dan kawan kawaannya.