July 2013 ~ pratamagta

Tuesday, July 23, 2013

Setangkai mawarku telah Pergi

Langkah kaki itu sayup samar menjauh
melangkah hilang di pekat malam

setangkai mawarku telah pergi
penuh ter iris pedih
penuh luka sayatan hati
bergerak pelan aku menahan setiap luka

air mata mengalir mengiringi setiap detak kepedihan
raut muka menyatu dengan debu, membaur bersama gumpalan duka

tuhan, aku mencintainya
dalam setiap aliran darah
dalam setiap nada yang aku cipta

tuhan aku merindukan hatinya
dalam setiap detupan jantung
di setiap hembusan nafas

setangkai mawarku memilih pergi
dan aku masih saja memilih tuk berduka
karna aku sadar
aku sangat mencintainya.

Saturday, July 20, 2013

Meninggalkan Luka untuk sebuah duka.

Bayangan nampak ketika aku terjaga,
Gumpalan awan sendu mengiringi setiap malamku,
Ntah tlah berapa lama hati ini hampa,
Masa lalu menjebak memukul telak,
Sempat tak mampu kaki untukku melangkah.

Berhasil kusembunyikan setiap impian yang pergi,
Berharap ketika waktu aku tlah mampu berdiri,
Ku sisihkan waktu dalam hari,
Tuk hapus sedikit ruang di sela kepnatan ini.

Tlah kusaksikan berjuta bintang yang bersinar,
Tlah kucari cahaya terterang dalam hidup,
Tlah kuyakinkan diriku tentang indahnya dunia luar,
Akan ada hati dimana rasa ini akan kembali berlabuh.

Ketika hati mulai terbuka,
Seketika itu tersayat getir.
Kembali dalam duka.

Sunday, July 7, 2013

Jangan kembali untukku

Aku sadar aku tidak bisa melangkah bersamamu lagi
Aku menunggu untukmu menyesal
Bukan lagi bayanganku
Seketika itu…..
Aku kehilangan separuh dari hati ini

Perlahan aku belajar untuk hidup
Bangkit kembali dengan hati yg rapuh
Aku ingin berdiri penuh dengan hatiku

Bekas luka mengiringi langkah
Mengumpulkan kepingan hati
Mencoba menyatukan cinta yg kian terpisah
 menatap lembut padaku
Lebih dalam ke lubuk hati
Jangan kembali untukku

Samar lembut kudengar lirih
Kau datang tuk meminta
Tapi waktu tlah menuntunku terlalu kuat
Tak akan aku terjatuh dalam pelukanmu lagi

Butuh waktu begitu lama..
butuh beberapa putaran musim tuk tersenyum
Butuh ratusan tawa….
 hanya untuk merasa baik-baik saja

dalam diam aku mengenang
setiap langkah tuk kembalikan  cahaya di mataku
Dan sekarang kau meminta kembali
Sadarkah dirimu tentang hati

Hati yang tlah kau patahkan