November 2012 ~ pratamagta

Monday, November 26, 2012

Kenapa Aku bukan Dia atau Mereka !

kenapa hati ??
sempat aku berucap diri dalam hati
sempat aku merenung jauh lebih dari ini

Lantas kenapa aku diam
kenapa aku terpaku dalam sepi
ketika hening tak lagi bermakna
kenapa harus ada luka lagi

jadi aku adalah lelaki
aku adalah jiwa sepi dari segala kesunyian
aku kata tanpa makna dan tanpa arti
lantas kenapa aku??
bukan Dia atau Mereka





Friday, November 23, 2012

Lima Tanda Waktunya Putus


Di masa awal hubungan segalanya terasa manis. Tapi kini semuanya justru bikin stres. Orang yang dulu selalu membikin kamu tersenyum, kini lebih sering membuatmu menangis (dan sulit bernapas).

Jika itu terjadi pada hubunganmu, mungkin sudah saatnya kamu mengajukan pertanyaan : Apakah ini waktunya berpisah?

Bagaimana melihat tanda-tanda waktunya untuk putus? Berikut kami sajikan lima tandanya.

Lebih sering menyakitkan daripada menyenangkan
Cinta yang sehat akan terasa seperti saat yang paling membahagiakan. Tentu saja, pertengkaran kecil memang tidak terelakkan, namun jika kamu lebih sering merasa sedih, marah, atau cemas daripada merasa bahagia, sudah jelas bahwa hubungan itu tidak baik untukmu.

Hal yang dulu kamu sukai kini justru mengganggu
Pada awalnya, hal-hal yang berbeda merupakan awal untuk membangun ketertarikan di antara kalian. Namun lama-lama, perbedaan itu justru makin mengganggu. Pada awalnya, ketika kekasihmu sering keluar untuk berpesta, mungkin kamu akan merasa ia orang penting dan seksi. Namun kini, kamu merasa bahwa sikapnya yang genit danekstrovert membuatmu merasa tidak nyaman.

Ketika sudah tidak ada gairah, jika kamu merasa perbedaan yang mendasar itu menjadi sumber konflik di antara kalian, sadarilah bahwa mengubah kepribadian bukanlah solusi terbaik. Beralihlah darinya dan temukan pasangan lain yang lebih cocok.

Selalu ingin menghindar darinya
Saat awal menjalin hubungan, kamu ingin bersamanya sepanjang waktu. Kamu sering meneleponnya dan mengirim pesan teks, serta menghabiskan waktu bersamanya setiap kali ada kesempatan.

Meskipun normal jika kini kamu merasa tertarik dengan hal lainnya, waspadalah jika kamu sudah mulai merasakan tanda-tanda seperti menghindari telepon darinya, atau selalu membuat jadwal dengan teman-temanmu. Berhati-hatilah dengan sikap yang seperti itu, karena itu bisa membuat pasanganmu marah, jika kamu merasa bosan dan tidak peduli lagi dengannya, itu merupakan tanda-tanda hubunganmu tidak lagi berjalan mulus.

Mungkin sudah saatnya memutuskan untuk berteman saja.

Selalu mempertengkarkan masalah lama
Tanda hubungan yang baik adalah dengan dapat menyelesaikan suatu konflik untuk membangun koneksi yang lebih dalam. Jika kamu terus bertengkar dengan masalah yang sama, lagi dan lagi, itu adalah sebuah tanda mendasar bahwa kepribadianmu tidak cocok dengannya. Kamu mungkin juga harus mengakui bahwa kalian tidak cocok satu sama lain. Maka beralihlah darinya kemudian cari seseorang yang mungkin merupakan pasangan idamanmu.

Mengincar cowok lain
Ketika kamu benar-benar jatuh cinta dengan seorang pria, maka secara alami kamu hanya akan tertarik padanya. Seakan-akan dia adalah satu-satunya pria dan tidak ada pria lain di dunia ini. Jika tiba-tiba kamu mulai mengincar cowok lain, membuat alasan untuk berbicara dengan rekan yang terlihat imut, atau menerima ajakan makan siang dari mantanmu, mungkin hatimu mulai mencari hal-hal baru.

Dengan memperhatikan tanda-tanda itu, maka sudah jelas bahwa sudah waktunya buatmu untuk beranjak darinya. Dengan demikian kamu bisa menyayangi dirimu sendiri dan juga pasanganmu, untuk menemukan cinta sejati dan terakhir.

Tujuh Tanda Hubungan Anda Tidak Akan Langgeng


Jika tanda-tanda ini sudah terlihat bahkan di awal hubungan, sepertinya asmara Anda tak akan bertahan lama.


Hubungan berubah menjadi kejam
Jika Anda sudah bersama dengan kekasih selama beberapa tahun dan Anda masih diperlakukan dengan kejam, maka tidak mungkin pasangan Anda menginginkan hubungan langgeng.

Sebagian besar pasangan memang saling menggoda dengan menjadi "kejam" dengan cara yang menyenangkan/genit, namun jika tujuan utama mereka adalah untuk menyakiti atau merendahkan Anda, maka kemudian rasa hormat akan menghilang dari hubungan Anda dan akan berganti air mata.

Anda memilih untuk tidak menghabiskan banyak waktu bersama
Hubungan tumbuh dengan baik jika pasangan tersebut menciptakan keseimbangan yang tepat antara menghabiskan waktu secara terpisah dan menghabiskan waktu khusus bersama. Jika Anda sering mengisi hari tanpa bersama pasangan, dan Anda bahkan tidak merindukan dia sama sekali, ada kemungkinan besar Anda tidak sesayang itu. Hubungan pun akan berakhir.

Anda tidak diperkenalkan kepada keluarga atau teman-temannya
Ketika Anda sudah bertemu seseorang yang spesial dan sangat Anda cintai, Anda merasa sangat bahagia dan ingin menceritakan semua kisah Anda ke semua orang. Jika Anda sudah memiliki pasangan selama beberapa bulan tetapi dia masih belum memperkenalkan Anda kepada keluarga atau teman-temannya, maka Anda harus mencari tahu alasannya.

Pasangan Anda terlalu mengatur
Apakah pasangan Anda selalu ingin tahu keberadaan tepat dan persisnya Anda setiap saat? Meskipun pada awalnya Anda mungkin merasa menikmati perhatian tersebut, namun hal itu bisa menjadi cukup menjengkelkan setelah beberapa lama.

Jika pasangan Anda menunjukkan perilaku seperti ini, itu adalah tanda dia pencemburu. Anda hanya bisa bersamanya selama Anda dapat menerima sikapnya itu, tetapi bahkan jika Anda tetap bersama, akhirnya Anda akan memendam perasaan dan ini bukanlah resep yang baik untuk hubungan yang menyenangkan.

Anda tidak memiliki kesamaan
Ya, kita tahu berbeda itu menarik, tetapi ketika Anda begitu berlawanan dengannya, seperti saat Anda tidak bisa mengobrol dengan asyik karena tidak memiliki kesamaan, kami cukup yakin bahwa Anda sangat bertentangan. Tentu saja, Anda tidak ingin bersama seseorang yang persis sama seperti Anda, sebaliknya, memiliki ketertarikan yang berbeda dapat menjadi sesuatu yang menarik.

Ketika sampai ke titik saat percakapan Anda menjadi membosankan, maka kami cukup yakin mengatakan bahwa hubungan Anda tidak akan berhasil.

Tidak ada komitmen
Jika Anda telah cukup lama berhubungan, dan pasangan Anda tidak menunjukkan tanda-tanda ingin berkomitmen, ada baiknya Anda mencari tahu alasannya. Tentu saja, beberapa asmara membutuhkan waktu lama untuk tumbuh secara alami, tapi pastikan cinta Anda tidak digantung bersama seseorang yang tidak memiliki rencana masa depan dengan Anda. Suatu hubungan yang di dalamnya terdapat satu orang ingin berkomitmen sedangkan yang lainnya enggan untuk itu, biasanya ditakdirkan berakhir menjadi bencana.

Jarang menelepon
Tentu saja, bagi kebanyakan orang terlalu sibuk untuk menelepon pasangannya itu normal, karena hidup itu penuh kesibukan! Namun, jika kalimat "Saya terlalu sibuk untuk menelepon" menjadi terlalu sering diucapkan, maka pasangan Anda perlu menetapkan prioritas. Jika mereka tidak bisa melakukan itu, maka pada akhirnya Anda akan merasa seperti sampah. Setiap orang perlu merasa istimewa dan jika pasangan Anda tidak bisa membuat Anda merasa seperti itu, saatnya untuk memutuskan hubungan dengannya!

6 Alasan Salah untuk Melepas Status Jomblo


Jomblo alias tidak punya pacar sering menjadi beban tersendiri bagi seseorang. Namun apakah semua beban akan hilang saat melepas status jomblo? Hmm, belum tentu. Berikut ini lima alasan yang salah bagi Anda untuk melepas status jomblo:

Tekanan teman
Semua teman sudah memiliki kekasih, hanya Anda yang belum. Karena itu, Anda harus memiliki kekasih sesegera mungkin. Sering kali alasan ini menyebabkan penilaian Anda terhadap calon kekasih menjadi tidak objektif bahkan terkesan asal pilih. Akhirnya, justru Anda tercipta masalah baru untuk diri sendiri. Anda malah menjadi lebih sering bersedih dan tertekan akibat salah pilih kekasih.

Pelarian
Memiliki kekasih yang baik memang menyenangkan. Ia mau mendengar keluh-kesah dan membantu melupakan masalah yang sedang mendera. Namun bukan berarti Anda harus segera mencari kekasih saat sedang dirundung masalah.

Perceraian orang tua, ditinggal menikah oleh mantan kekasih, kegagalan di tempat kerja, atau masalah lain yang menghadapi bukan alasan untuk sembarangan memilih kekasih.

Selesaikan masalah satu demi satu sebelum menimbulkan masalah baru. Tenangkan pikiran, jernihkan suasana sebelum memutuskan untuk menambah satu lagi potensi masalah dalam hidup Anda. Lagipula, tak tertutup kemungkinan ia lama-lama akan bosan dan pergi jika saban hari hanya mendengarkan Anda mengeluh.

Keuntungan pribadi
Punya pacar memang banyak manfaatnya, termasuk kenyamanan pribadi. Jangan ingin punya kekasih hanya karena ia punya mobil dan banyak waktu untuk mengantar-jemput Anda. Mendekati seseorang yang tidak Anda suka karena ayahnya merupakan bos di tempat kerja idaman bukanlah awal yang baik untuk memulai hubungan.

Dengan segala keuntungan dan kenyamanan yang didapat, Anda merasa mungkin bisa belajar mencintainya perlahan-lahan. Walau secara sadar Anda tahu dia bukanlah kekasih impian dari segi fisik maupun kepribadian. Percayalah, awalnya mungkin Anda bisa hidup dengan situasi ini. Namun lama kelamaan saat Anda bertemu orang lain yang lebih tepat, Anda akan ada dalam situasi yang tidak mengenakkan.

Tantangan
Memiliki kekasih karena tantangan tertentu juga sering dilakukan. Misalnya, adrenalin yang mendorong untuk berusaha memiliki pria terganteng yang menjadi incaran banyak wanita di kantor. Mencoba-coba memiliki kekasih yang mempunyai reputasi buruk atau bahkan mendekati seseorang hanya karena tantangan iseng dari teman.

Apapun itu, jika bukan didasari atas kecocokan, perkenalan dengan proses, serta perasaan alami yang muncul, hubungan tersebut belum tentu berjalan lancar. Setelah “menang” tantangan biasanya dorongan adrenalin pun berkurang. Si dia mungkin tak semenarik dahulu ketika Anda berusaha memenangkan hatinya. Anda lalu mudah bosan dan tanpa sadar telah mengorbankan perasaannya hanya untuk kepentingan pribadi.

Begitu juga dengan memilih kekasih reputasi yang kurang baik hanya karena Anda berharap bisa mengubahnya. Memiliki kekasih yang baik memang bisa membantu membuat seseorang menjadi lebih baik. Tapi Anda bukanlah malaikat yang selalu punya kewajiban untuk ikut memanggul beban semua orang. Setiap orang punya masalah masing-masing.

Putus asa
Kesepian dan tidak juga memiliki kekasih merupakan perangkap bagi Anda terjebak memilih orang yang salah. Anda mungkin bosan mendengar nasihat yang mengatakan jodoh Anda nanti akan datang. Anda juga sudah lelah menunggu dan ingin segera memiliki pasangan. Akhirnya, si dia yang kemudian tersedia pun tak ada salahnya dicoba untuk menjadi kekasih.

Hindari terlalu sering membuka daftar nama teman-teman lama yang bisa didekati ulang. Sebaiknya, jangan terlalu fokus pada kesendirian Anda. Cari kegiatan untuk mengisi waktu yang bisa meningkatkan potensi diri dan membuat Anda bahagia. Selain bermanfaat untuk peningkatan kualitas diri, kegiatan ini juga bisa membuka diri Anda terhadap lingkaran pergaulan yang baru. Anda pun tidak terjebak dalam lingkaran yang itu-itu saja yang membuat Anda putus asa.

Pilih kegiatan untuk mengembangkan hobi dan potensi. Tapi jangan langsung menganggap semua teman baru adalah calon kekasih. Jalani kegiatan dengan tujuan untuk membuat diri Anda lebih bahagia dan berkualitas. Jika sudah meninggalkan lorong kesepian, secara tak sadar Anda telah berubah menjadi pribadi yang berbeda yang percaya diri.

Pelengkap hidup
Anda merasa punya pasangan seperti suatu keharusan. Apalagi keluarga dan teman terus menanyakan absennya pasangan dalam hidup Anda. Pasangan bisa jadi pelengkap namun juga bisa jadi pemberat hidup jika tidak dipilih dengan baik.

Hanya karena secara fisik, mungkin si dia cukup pantas untuk dipamerkan sebagai kekasih. Namun berapa lama Anda bisa bertahan hanya dengan kelebihan itu saja? Potensi diri dan kualitas Anda tidak selalu dinilai dengan ada atau tidaknya kekasih. Coba pelan-pelan buka wawasan keluarga dan teman tentang prestasi dan potensi diri Anda lainnya.

Jika hanya sekadar menjadi pelengkap, belum tentu kehidupan cinta Anda akan menyenangkan. Dalam hati Anda masih gelisah dan terus mencari si dia yang sebenarnya sempurna untuk Anda. Hubungan semacam ini bisa jadi rawan masalah maupun ketidaksetiaan.

10 Ciri Si Dia Memang Pria yang Tepat Buat Anda


 Pacaran bertahun-tahun tidak akan menjamin bahwa dia adalah pria yang tepat untuk Anda. Ada pasangan yang hanya butuh waktu 6 bulan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, tetapi ada juga yang perlu waktu bertahun-tahun sampai ke pernikahan. Itu pun ada juga yang akhirnya bubaran. Lalu, bagaimana cara mengetahui bahwa ia memang pria yang tepat? Berikut pedoman yang bisa Anda jadikan tolak ukur apakah dia memang Mr Right. (*/sripo/StyleCaster )
1. Teman-teman setuju
Bukan hanya Anda yang yakin bahwa dia orang yang tepat, tetapi juga teman-teman Anda. Namun, kalau hanya Anda yang merasakan hal itu, dan teman-teman Anda tidak setuju, berarti ada yang salah. Terkadang cinta bisa membutakan logika dan perasaan Anda; orang-orang di sekitar Andalah yang bisa berpikiran normal.
2. Kumpul dengan keluarga
Perkenalkan pasangan dengan keluarga Anda dan lihat apakah ia bisa dengan mudah bergabung dengan orangtua dan saudara-saudara Anda. Memang tak semua orang bisa langsung akrab dengan orang yang baru dikenal. Namun, amati juga apakah ia cenderung menghindar.
3. Ia mendengarkan
Hidup adalah dua kesatuan yang harmonis. Ada kalanya Anda mendengarkan atau dia yang mendengarkan. Namun jika Anda hanya berfungsi sebagai pendengar, maka komunikasi tidak akan berlangsung dua arah. Ingatlah bahwa komunikasi adalah fondasi dari hubungan Anda.
4. Punya tujuan yang sama
Anda ingin menikah dan ia ingin bersenang-senang? Sampai kapan pun Anda berdua tidak akan seiring sejalan. Satukan tujuan ke depan, akan dibawa ke mana hubungan itu? Apakah hanya sebatas bersenang-senang atau berlanjut ke arah yang lebih serius?
5. Ia bisa jadi teman dan sahabat
Ini keuntungan lain saat Anda punya pasangan yang bisa diandalkan sebagai teman dan sahabat. Fondasi ini lebih kokoh ketimbang hanya menjadikan ia sebagai pecinta.
6. Percaya
Anda percaya kepadanya. Tanpa kepercayaan, suatu hubungan tidak akan pernah langgeng sebab Anda akan saling curiga dan mengekang satu sama lain.
7. Merasa spesial
Anda masih merasakan hal yang sama seperti saat pertama berjumpa dengannya, seperti perhatiannya yang tak berkurang atau kesetiaannya yang tetap teruji. Hal ini merupakan pertanda kalau Anda adalah orang yang spesial baginya.
8. Membicarakan masa depan
Saat Anda mencari Mr Right, maka Anda juga harus memosisikan hal yang sama bahwa ia mencari Mrs Right. Artinya, ia juga memiliki sejumlah komitmen untuk menjalani kehidupan yang saling mendukung bersama Anda, pasangannya.
9. Merasa terlindungi
Melindungi bukan hanya secara fisik, melainkan juga secara finansial. Jika ia tidak bisa menghidupi dirinya sendiri bagaimana nanti ia bisa menghidupi Anda dan anak-anak? Cinta saja tidak cukup. Anda harus mampu bersikap realistis!
10. Jadilah apa adanya
Jadilah diri Anda apa adanya agar ia juga mencintai diri Anda seutuhnya, lengkap dengan segala kekurangan Anda. Jika ia tidak mencintai Anda apa adanya, maka tidak alasan Anda untuk terus bersamanya karena unsur "pada saat susah dan senang" tak Anda miliki.

8 Hal yang Membuat Wanita Menarik di Mata Pria

"Cewek itu nggak cantik-cantik banget, body-nya juga biasa aja, tapi kok pacarnya ganteng, ya?"

Berapa kali komentar seperti itu terlontar dari mulut Anda dan teman-teman? Ungkapan rasa heran seolah-olah tak percaya pria yang diincar banyak wanita ternyata tertarik pada gadis yang "biasa-biasa" saja.

Eits, jangan salah. Wajah cantik dan tubuh indah memang bisa memikat pria dalam sekejap, namun saat mencari kekasih, percayalah. Penampilan saja tak cukup. Ada hal-hal lain yang lebih diutamakan pria. Misalnya:


1. Selera humor
Bagi pria, tak ada yang lebih menyenangkan dari mengobrol dengan wanita yang bisa membuatnya tertawa. Apalagi jika pria itu juga humoris. Wanita dengan selera humor yang baik juga biasanya lebih santai dan tidak mudah tersinggung. Pria biasanya senang bercanda dengan sambil meledek, dan wanita yang humoris bisa menanggapinya dengan baik, bukannya malah ngambek dan tersinggung.

2. Pintar, tapi tak terlalu pintar
Semua pria senang wanita yang cerdas, berwawasan luas, dan banyak tahu. Tapi hati-hati, jangan sampai membuatnya merasa bodoh. Ini bukan berarti kita harus pura-pura bodoh di hadapannya. Cukup berikan kesempatan baginya untuk "memamerkan" pengetahuan dan kecerdasannya. Misalnya, biarlah kita jadi jagoan dalam hal wawasan politik luar negeri, tapi saat dia sedang bicara tentang internet dan komputer yang jadi bidang keahliannya, dengarkanlah dengan hormat dan pujilah dia atas kecerdasannya di bidang itu.

3. Menyenangkan diajak ngobrol
Ini adalah faktor penting yang bahkan bisa mengalahkan faktor fisik. Pria mana pun tak akan ada yang mau berpacaran dengan wanita yang tak nyambung saat diajak ngobrol. Bukan berarti wanita itu kurang cerdas, tapi seringkali minat mereka berbeda. Si lelaki tertarik pada topik A, B, C, si wanita tertarik pada topik X, Y, Z. Masalah ini bisa diatasi dengan bersama-sama mencari topik apa yang kalian berdua sukai. Atau dengan saling membuka diri terhadap topik-topik baru. Siapa tahu si lelaki jadi bisa suka pada topik Z, dan si wanita bisa ikut suka topik A.

Tapi masalah ini juga bisa muncul jika si wanita terlalu pemalu. Sebenarnya mereka menyukai hal yang sama, namun si wanita terlalu takut untuk memulai percakapan. Ini sifat yang sebaiknya segera dihilangkan, setidaknya saat berhadapan dengan si dia. Jangan takut bertanya, memberi pendapat, dan memulai percakapan. Apa ruginya mengajak ngobrol, kan? Saat berbincang, jangan biarkan ada jeda kosong terlalu lama. Lontarkan pertanyaan santai tentang dirinya ("Dulu kuliah di mana?"), tentang barang yang dipakainya ("Sepatunya lucu deh. Beli di mana?"), atau tentang hal-hal lain yang memancing opininya ("Semalem nonton audisi Indonesian Idol, nggak? Agnes Monica jadi juri, menurut kamu oke gak?").

4. Percaya diri dan bisa memegang kendali
Memang sudah dari sononya lelaki terlahir sebagai pemimpin dan ingin mengontrol segala sesuatu. Namun bukan berarti mereka menginginkan wanita yang hanya bisa nurut saja bagai kerbau dicocok hidung. Pria sangat kagum pada wanita yang tahu apa yang ia mau, dan tak sungkan mengatakannya. Contoh paling sederhana adalah saat ditanya, "Nonton film apa ya kita?" kebanyakan wanita menjawab, "Terserah". Padahal sebetulnya ia sudah punya pilihan film dalam kepalanya. Mengapa harus takut pilihanmu berbeda dengan pilihan si dia? Setidaknya kita tahu apa yang kita inginkan, dan bukan hanya manut saja mengikuti pilihannya. Sesungguhnya pria juga lelah dengan wanita yang semuanya serba terserah.

Ini tak berlaku hanya saat sedang berduaan. Pria juga suka melihat wanita yang memegang kontrol dan tak hanya nurut saja menerima perlakuan dan perintah orang lain, baik di lingkungan pergaulan maupun di tempat kerja.

5. Keibuan
Tanpa disadari, pria akan mengajukan pertanyaan ini dalam benaknya, "Apakah wanita ini akan jadi ibu yang baik bagi anak-anakku?" Tak perlu "cari muka" pada anak-anak kecil untuk menunjukkan sifat keibuanmu. Cukup tunjukkan perhatian padanya. Ia juga tahu bahwa wanita yang perhatian dan bisa merawat serta menjaga orang-orang terdekatnya dengan baik, nantinya akan jadi istri dan ibu yang baik.

6. Fashionable tapi tak berlebihan
Pria senang terlihat "jalan bareng" dengan wanita yang terlihat keren. Tak perlu wajah dan tubuh bak supermodel, bila wanita merawat diri dengan baik dan punya selera mode yang baik, pria pun senang melihatnya. Tapi, hindari tren mode yang terlalu ekstrem dan terlihat "aneh" di mata kebanyakan orang. Pria senang jalan dengan wanita yang jadi pusat perhatian, tapi bukan diperhatikan orang karena dianggap aneh.

7. Tak suka mengeluh
Di Twitter, mengeluh tentang pekerjaan. Di BlackBerry Messenger, mengeluh tentang teman yang menyebalkan. Di status Facebook, mengeluh tentang gebetan. Saat bertemu, mengeluh tentang perilaku si adik yang bikin kesal. Mengeluh itu manusiawi, tapi jika yang keluar dari mulut kita hanya keluhan dan hal-hal negatif, bukan hanya pria yang akan menjauh, tapi juga teman-teman. Ingat, keluhan itu menular dan bisa merusak mood orang lain yang sedang bahagia.

8. Religius
Tak bisa dipungkiri, agama memiliki peran yang cukup penting bagi pria untuk memilih wanita idamannya. Meskipun pria tersebut tidak religius, ia akan merasa tenang jika mengetahui bahwa wanita idamannya dekat dengan agama. Bentuknya macam-macam, dari mulai yang sangat relijius (berjilbab, rajin solat 5 waktu, atau aktif di kegiatan gereja, dll), atau dekat dengan agama dalam hal keseharian, misalnya tak pernah melakukan hal-hal yang dilarang agama. Pria juga menganggap wanita religius nantinya akan jadi istri yang baik (meskipun pada kenyataannya belum tentu).

Hubungan Tidak Bertahan Lama?


Agar sebuah hubungan awet memang perlu beberapa faktor dan syarat. Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi kelangsungan sebuah hubungan, seperti dikutip dari healthyandbeloved:
Salah seleksi pasangan
Terkadang, Anda mungkin memang salah memilih pasangan. Dengan pilihan yang buruk dari awal,  hubungan tidak akan bisa bertahan lama. Salah satu alasannya bisa jadi karena Anda tidak memperhatikan sifat sebenarnya dari pasangan Anda.
Komunikasi buruk
Komunikasi yang buruk adalah salah satu alasan lain mengakhiri hubungan. Pasangan menghindari menceritakan perasaan sebenarnya satu sama lain karena alasan takut konflik.
Harapan terlalu tinggi
Harapan yang terlalu tinggi dalam satu hubungan juga bisa jadi alasan. Semua orang tentunya berharap ketika terikat dalam hubungan, pasti bahagia, puas dan merasa baik di semua hal, tapi nyatanya tidak demikian. Ini menciptakan frustrasi dan hubungan pun berakhir.
Membesar-besarkan masalah
Dalam satu hubungan, kadang-kadang Anda menciptakan sendiri masalah. Padahal, untuk membuat hubungan berlangsung lama, Anda harus bisa menjaga semua aspek dari hubungan Anda.

Si Dia Adalah Orang yang Tepat ?


Mencari pasangan yang tepat ternyata lebih mudah dari yang kita perkirakan.

Penelitian terbaru mengungkapkan, hanya ada lima pertanda untuk mengetahui apakah Anda telah menemukan jodoh yang tepat.

Sebanyak 1000 pria dan wanita ditanya mengenai sifat yang mereka cari dari diri pasangan ideal. Para wanita bilang, mereka mengutamakan pria yang dapat memberi rasa aman secara emosional.

Wanita juga menginginkan pria yang dapat diterima oleh keluarga mereka dan seseorang yang bisa diajak bersenang-senang.

Bagaimana dengan para pria? Mereka memiliki prioritas yang sama dengan wanita seperti ingin memiliki anak juga lebih penting dari pada ketertarikan mereka sendiri ke pria itu, menurut situs kencan WhatsYourPrice.com.

“Orang-orang sering memberikan terlalu banyak definisi mengenai ‘jodoh yang tepat’, saat menjalani hubungan asmara,” kata ahli kencan Helen Croydon.

“Yang paling penting adalah pasangan memberikan Anda rasa percaya diri dan kebebasan untuk mengatakan apa yang Anda rasakan dan ada empati di antara kalian dan sama-sama memiliki perasaan diinginkan.”

Jadi apa pertanda terbesar yang menunjukkan bahwa Anda telah menemukan jodoh?


Lima alasan teratas yang wanita berikan saat mengetahui bahwa mereka telah menemukan pasangan yang tepat adalah:

1. Dia tahu cara membuat saya bahagia dan bisa memberi rasa aman secara emosional.
2. Sahabat dan keluarga saya juga memiliki pandangan yang sama seperti saya terhadap pria tersebut.
3. Dia membuat hal biasa menjadi luar biasa.
4. Kami memiliki prioritas hidup yang sama, seperti sama-sama ingin atau tidak ingin memiliki anak.
5. Saya tertarik kepadanya dan secara fisik kami cocok.


Lima alasan teratas yang pria berikan untuk mendapatkan pasangan yang tepat bagi mereka adalah:

1. Saya menyukainya dan secara fisik kami cocok.
2. Saya sangat mencintainya sehingga saya tidak lagi menginginkan orang lain.
3. Dia tahu cara membuat saya bahagia dan memberikan rasa aman secara emosional.
4. Kami memiliki prioritas hidup yang sama, seperti sama-sama ingin atau tidak ingin memiliki anak.
5. Wanita tersebut akan menjaga saya dengan baik.

Thursday, November 22, 2012

Tingkat Akhir Yang Belum Beakhir


 tulisan ini sedikit provokatif, dilematis, dan galauis. Tapi sekali lagi maaf – maaf nih, bukan untuk menyinggung atau membuat sensitif tingkat dewa buat kamu-kamu yang lagi bejibaku dengan masalah akhir ( red : Tugas Akhir ) enggak kelar-kelar. hehe..
be honest, tulisan ini sebenarnya adalah curhatan sang pemilik blog yang mana saat ini masih belum kelar tuh menanggalkan status mahasiswa D3. Dibilang curhatan sebenernya enggak juga sih, ini lebih kepada cerita “pembelajaran” yang saya temukan selama menikmati hari-hari perjuangan menuju kemerdekaan ( red : lulus ).

Well, udah enggak kerasa gue udah Tiga tahun kuliah di AKATEL. And you know what, udah ada maba. Yeaah..mahasiswa baru ( Maba ) angkatan 2012 bro sist, sedangkan gue, gue adalah maba 2009. Maba juga sih judulnya, tapi Mahasiswa Baheula. hihihi…

Oke, lupakan apa itu disparitas kesenjangan angkatan, yang penting sama-sama mahasiswa AKATEL <— ” Ngeeleees teruus “

Bicara kelulusan itu, gue akuin lah pasti menjadi moment/titik/keadaan yang bikin semua terharu membiru. Kalau gue liat-liat nih mereka yang udah lulus (Baik dari kampus gue ato kampus tetangga), ketika yudisium dan ketuk palu dinyatakan lulus, itu rasanya macem-macem. Ini dia opini dari temen gue :

” Ketika dinyatakan lulus itu, rasanya seperti bebas hutang “. ( Menurut Mr. X yang sering ngutang di kantin atau sama temen gue.

ada lagi yang berkomentar, tentang kelulusan, menurutnya  ” kelulusan itu rasanya lega kayak habis hijab qabul ” ( Menurut Mrs.Y yang ternayta udah menikah ).

intinya macem-macem kan makna dan perspektif kelulusan. Masuk kuliah di AKATEL itu enggak mudah, apalagi ternyata jalan hidup gue berlabuh di AKATEL ini. Mulai dari perjuangan untuk seleksi dan akhirnya diterima di SMK Telkom Purwokerto jurusan Tekhnik Jaringan Akses Pelanggan, hingga akhirnya gue diterima di AKATEL Purwokerto jurusan Tekhnik Telekomunikasi.

Nah kayak gini nih, gue selalu flash back kalau lagi galau tingkat dewa meratapi hidup “Kapan gue lulus”. hehe..

ya..sekedar untuk menyemangati diri sendiri kalau jalan hidup gue harus tuntas. Kalau udah starting, berarti harus Finish.

Oh ..iya terkait penyemangat hidup, ini juga yang menarik. Di kampus gue pasti ketemu sama angkatan atas yang deadline “cuci gudang” . Banyak cerita yang gue dapet dari mereka. Mulai dari kenapa mereka lulusnya lama, sampe kepada tantangan-tantangan yang mereka hadapi.

Banyak dari mereka yang menyepelekan transkip nilai, administrasi, dan bla..bla..bla.. alhasil ketika udah deadline mereka kelabakan. Mau enggak mau mereka harus ketemu dosen yang bersangkutan agar mendapatkan perbaikan nilai. Masalahnya enggak semudah itu ternayata. PR terbesar adalah bagaimana menghadapi dosen, artinya di sini mental.

Wah..pokoknya compicated lah, tapi gue banyak belajar dari mereka. Bahwa musuh terbesar diri lo ya .. diri kita sendiri.

Dari sejumlah senior yang deadline , ternyata mereka ada juga yang semangat untuk mengakhiri Diploma hingga tuntas. Katakanlah ia bernama Tikus. Angaktan 2008 yang sudah memiliki istri yang sedang hamil. Ia bercerita ke gue, bahwa salah satu penyemangat terbesat adalah istrinya. Kalau bukan istrinyanya yang kasih semangat, mungkin gue udah DO, katanya.

Dan bener aja, gue salut lah sama perjuangannya. Hm..tapi kali ini gue ga bisa ambil buat diterapkan ke diri gue. haha..doi udah nikah, lah gue, pacaran aja masih suka berantem gara gara masalah sepele.

Cerita-cerita membuat gue sadar dan kembali mengingat, ada berapa banyak temen yang udah kasih semangat ke gue.

” Ayoo.. Galang!! pasti bisa “

” Ayoo..kapan lagi bimbingan?? “

” Gimana Lang tadi bimbingannya ?? “

dan masih setumpuk kalimat seru dan tanya memenuhi pesan singkat telepon genggam gue.

Itu belum seberapa kawan, kalau waktunya gue pulang ke rumah, itu yang namanya nyokap, enggak pernah berhenti absen nanyain gimana Tugas Akhir gue.

Jujur, rasanya itu muak bagi gue. Entahlah, mungkin ini terpaan yang terus menerus gue dapat, dan akhirnya gue bosen dan muak dengan itu semua.

maaf ya sedikit heroik dan antagonis. Tapi boleh dong gue jujur sama apa yang gue rasa. hahaha..

dan lo semua harus tau, siang ini waktu gua bangun tidur n nyalain TV, gua lihat berita Mahasiswa tingkat Akhir yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri itu Konyol banget. Kesabaran gue bener-bener diuji dan ternyata gue memang belom sabar menjalankan ini sebagai dari bagian jihad fiisabilillah.

Belum lagi nih, kalau udah ketemu saudara-saudara. Pasti yang ditanya,

” Eh..Galang udah lulus ya? “

atau kalau enggak,

” Gimana kuliahnya Lang? “

aaargh…itu rasanya gue pengen banget bikin name tag gede di dada, bertuliskan


itulah ide gila gue muncul secara heroik.

di sela-sela gue berpikir heroik kayak gitu, hati kecil yang di diri gue selalu membisikan,

” Tenang Lang !!. Enggak usah mikirin orang lain. Lo fokus sama diri lo. Dan percaya apa yang lo alami saat ini, adalah paitnya dari manisnya masa depan lo nanti pasca kampus “.

Yeah..untung gue masih punya malaikat di diri gue. Cuman itu yang enggak gue dapet dari kata-kata penyemangat orang lain.

Dan disitu juga, gue selamanya menganggap bahwa diri gue adalah motivasi untuk diri gue sendiri. Hm..bukan berati gue enggak menganggap orang lain bukan berati buat gue, tapi 90% penyemangat hidup itu cuman ada pada diri lo sendiri, sisanya adalah orang tua dan orang lain.

Gue nulis cerita gue ini, bukan sebuah cerita yang belum terbukti benar, karena saat ini toh gue blom lulus. Tapi..gue nulis cerita ini karena gue yakin, dengan hari ini, pasti akan berwujud manis.

inget kalimat yang oke banget nih,


” Optimism Is The Faith That Leads To Achievement. Nothing Can Be Done Without Hope Or Confidence “

( Helen Keller )


Tulisan ini telah di muat di KOMPASIANA silahkan KLIK DISINI