December 2016 ~ pratamagta

Saturday, December 10, 2016

Pesona 12 "Meraih dan Menjaga"


"Haha... hahahaha" Sebuah tawa pecah mengiringi pembicaraan kami. sore itu disanggar Pramuka aku secara tak sengaja bertemu dengan kawan lama. setelah lulus SMP aku melanjutkan pendidikan di Purwokerto dan semenjak itu kami tak pernah bertemu hingga sore itu secara kebetulan aku bertemu dengannya di sanggar yang terletak di depan SMP N 4 Kota Pekalongan itu. Sebenarnya dia bukan satu satunya orang yang menertawakan keputusanku untuk mulai merintis "Pesona 12" bahkan dia bukan satu satunya orang yang tak percaya kalau aku juga pernah berjualan kopi di alun alun purwokerto, menjajakan batik di Gor Satria, bahkan sampai menjajakan kaos oleh oleh khas Jogja di parkiran Bus Malioboro. ya... semenjak masih SMK memang ntah kenapa aku memiliki ketertarikan tersendiri dengan hal hal yang berbau usaha, dagang dan bisnis. emmang dari semua yang pernah aku jalani hampir semuanya tak berlangsung lama dan bahkan bisa dibilang tak ada satupun yang bertahan sampai sekarang.
Pembicaraan sore ini memang sedikit bahkan bisa dibilang lebih banyak ejekan yang keluar dari mulut kawanku ini. sejak aku mengenalnya dibangku SMP memang aku sudah tau kalau dia memang suka bicaa blak blakan meski kadang menyakitkan namun berkat pembicaraan ini akhirnya aku menemukan konsep baru untuk memperbaiki kekurangan dari Pesona 12. setelah menerapkan konsep ini, sekarang Pesona 12 sudah memiliki beberapa pelanggan tetap bahkan mulai dicari orang orang. 

setelah perbincangan yang cukup lama tersebut aku masih diam di Sanggar karna memang aku sedang menunggu rekan rekanku untuk berlatih Capoeira disana. dalam hening aku masih jelas terngiang kalimat demi kalimat yang temanku tadi lontarkan padaku. pengap memang rasanya, panas benar hati ini menemani telinga yang mendengarkan tiap kata yang sedikit menusuk. dalam hati aku berguman tak karuan tapi setelah aku cerna lagi. ternyata benar apa yang dikatakan temanku itu. aku mengambil buku dan pena dari dalam tas dan meulai mencatat sembari mengingat ingat apa yang rekanku katakan. beberapa kalimat yang aku simpulkan menjadi kalimat baru. kenapa kalimat baru? bukan kalimat yang sama persis dengan yang temanku katakan? karna kalimatnya menyakitkan jadi ketika aku baca ini beberapa hari kedepan aku tak begitu tertusuk.

"Sekolah jauh jauh ke purwokerto, pulang malah dagang"
"lah itu ijasah Telekomunikasi sama ijasah Keperawatan nantinya buat bungkus cepet rambut?"

"bla bla bla bla......................................................"
ada sekitar 7 kalimat yang aku tulis. karna aku yakin Dalam sebuah kalimat kritik akan ada kebenaran dan kebohongan, cari kebenarannya dan rubah menjadi saran karna sebenarnya kritik dan saran adalah saran dan ide baru, maka aku mulai melinggari beberapa kata yang merupakan kebenaran dalam kalimat tersebut, dan kebenarannya adalah benar aku sekolah jauh jauh di purwokerto, bernar aku lulusan telekomunikasi, benar istriku lulusan keperawatan, benar aku sudah mendapatkan pekerjaan yang bisa di bilang lumayan, benar aku memulai "pesona 12"..........dst........ . aku langsung berdiri dari tempat aku duduk tadi dengan masih menatap tulisan yang baru selesai aku tulis. aku terkejut kenapa baru sekarang aku sadari.. dari semua kalimat yang aku tulis cuma 1 yang sudah aku sadari penuh............. benar aku memulai "Pesona 12"................ selebihnya aku tak menyadari penuh bahwa ada yang harus aku tunjukan kepada pelangganku. sesuatu yang beda, sesuatu yang mampu untuk membuat calon pelanggan memutuskan untuk menjadi pelanggan dan membeli produk yang kami tawarkan.. ini dia kuncinya, kami lain. harusnya kami bisa memberikan lebih kepada pelanggan bukan asal dagang. kenapa tak dari awal aku menyadari hal ini. aku lulusan Telekomunikasi, semenjak SMK hingga kuliah aku di jejali berbagai ilmu dan tak hanya telekomunikasi saja. aku masih ingat jelas ada beberapa ilmu yang bisa aku terapkan di Pesona 12. istriku juga Lulusan Kperawatan dia paham betul askep dan bagaimana memperlakukan pasien dengan baik dan lembut. ini kuncinya.. konsep bukan sekedar dagang, kami akan maksimalkan di pelayanan. menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan membangun relasi.

menjelang maghrib setelah selesai berlatih capoeira aku langsung kembali kerumah, aku ceritakan kejadian sore tadi pada istriku. tepat dugaanku dia juga baru menyadari hal itu. kami bongkar ijasah kami. kami masih memiliki print nilai kami masing masing dan kami mulai sibuk menandai beberapa mata kuliah. kami harus benar benar memaksimalkan pendidikan yang kami dapatkan. sebelum melangkah lebh jauh kami berdiskusi mengenai tujuan kami dan kami sepakat bahwa tujuan dari Pesona 12 adalah Mendapatkan kepercayaan dari Pelanggan dan menyaksikan kepuasan dari pelanggan kami. kami membuka beberapa buku dan akhirnya kami memutuskan 2 kalimat yang sampai sekarang dan seterusnya akan menjadi dasar dari Pesona 12 dan harus menjadi patokan dalam menghadapi pelanggan. 
"Kejujuran adalah aset meraih kepercayaan.
Memenuhi janji adalah aset menjaga kepuasan Pelanggan."

Rencana menaikkan harga produk kami batalkan, dan kualitas pelayanan yang kami naikkan. harga Produk yang ada di Pesona 12 memang sudah terbilang murah dan mampu bersaing dengan pedagang lain sehingga kami sempat berpikir untuk menaikkan harga produk yang ada di Pesona 12. kenapa kami memilih kejujuran dan menepati janji karna kami memiliki 2 layanan yaitu Barang dan Jasa sehingga kami berkomitmen penuh untuk memenuhi janji kami apapun yang terjadi janji untuk kami adalah suatu hutang yang tak mampu kami bayar selain dengan memenuhi janji tersebut. bagaimana dengan keuntungannya? kami memulai usaha ini dengantujuan untuk menjadikan usaha ini berkembang dan maju bukan digunakan untuk satu satunya sumberkehidupan keluarga kami karna sebenarnya ijasah kami berdua telah membawa kami bekerja di bidang yang memang kami geluti sejak bangku sekolah dan penghasilan kami masih cukup untuk kami hidup berdua. Tak banyak yang tau karna setiap bertemu dengan teman teman atau orang baru jika kami ditanya pekerjaan kami selalu bilang kami memulai usaha yang kami berinama Pesona 12, kenapa karna kami ingin mengetahui pendapat rekan rekan kami tentang keputusan kami ini tak sedikit yang merendahkan bahkan tak pernah menghubungi kami lagi. tapi tak sedikit juga teman kami yang mendukung kami bahkan sekarang kami memiliki kenalan kenalan baru yang luar biasa positifnya untuk kehidupan dan pemikiran kami.
  • Kejujuran adalah aset meraih kepercayaan
"Maaf bu yang ini tidak kami jual karna memang kualitasnya kurang bagus" aku membuka bungkus plastik dan memperlihatnya lapisan karet yag ada di dalamnya
"ini bu karetnya memang ada 2 lapis tapi yang lapis pertama sudah lepas jahitannya"
"yang lainnya g ada mas?"
"untuk yang model ini habis bu, Insyaallah ada lagi minggu depan"
"yasudah mas saya pesan 3 ya yang model ini tapi warnanya hijau sama abu abu, hijaunya 2 mas"
"siap bu, terimakasih banyak"

kami menghargai setiap rupiah yang dikeluarkan pelanggan kami untuk membeli produk kami. kami percaya bahwa nomilan uang sekecil apapun memilikki harga yang luar biasa tak ternilai kenapa? karna kami ketika kami masih terkena banjir dan harus mengungsi (pernah aku ceritakan disini) kami pernah bertemu seorang ibu renta di pinggiran jalan sedang duduk sembari menunggu belas kasihan orang orang yang lewat. ketika itu bagiku uang Rp 5.000,- kurang begitu berharga tapi setelah hari itu semuanya berubah. aku berikan uang tersebut pada ibu itu dan ibu itu menahan tanganku. menangis sembari mengucapkan terimakasih, tarikkan tangannya memaksaku duduk didepannya. aku menoleh ke kanan dan kekiri karna aku merasa bingung dan aneh. dari setiap doa dan kalimat yg ibu katakan akhirnya menyadarkanku bahwa "ini kehidupan, ada orang lain tak hanya aku dan pemikiranku" . semenjak itu aku selalu menghargai nominal uang tak buang buang begitu saja. pemikiran itu aku terapkan di Pesona 12 maupun di stan Pesona 12 OTR. ketika aku menerima uang dari pelanggan meski hanya Rp 2.000, saja untuk membeli sebuah bros yang aku tawarkan, aku sangat menghargai nominal tersebut. dengan Rp 2,000,- tersebut pelangganku harus mendapatkan kualitas yang sempurna harus tak ada kerusakan pada barang yang beliau bawa pulang, aku harus jujur mengenai kualitas produk yang aku tawarkan.

  • Memenuhi janji adalah aset menjaga kepuasan pelanggan
Jasa yang kami tawarkan adalah jasa yang berhubungan dengan pernikahan. kami pernah merasakan perasaan bahagia yg luar biasa ketika kami menikah. setiap orang pasti ingin melangsungkan pernikahan dengan persaan yang sangat bahagia tanpa terganggu atau dikecewakan dengan hal hal yang kurang berkenan di dalam hati. kami Pesona 12  yang akan berusaha keras untuk tidak menyakiti hati pelanggan kami dan berkomitmen untuk melihat kepuasan di wajah pelanggan kami ketika menyaksikan hasil dari apa yang pelanggan kami pesan. ketepatan waktu merupakan salah satu poin penting dalam perencanaan pernikahan. itu juga poin terpenting yang selalu kami perhatikan. layanan kami pastikan ketepatan waktu, apapun yang terjadi kepuasan pelanggan adalah segalanya untuk kami. untuk mendukung hal tersebut kami juga menyediakan layanan jasa antar Gratis. Pesona 12 memiliki armada Pickup yang siap menyambut kepuasan pelanggan kami. misal pelanggan kami memesan mahar atau parcel seserahan, pelanggan kami tak perlu bersusah payah mengambil pesana ke rumah karna kami dengan senang hati bisa mengantarkan pesanan tersebut sampai di rumah peanggan dengan ketepatan hari dan waktu sesuai dengan perjanjian dalam pemesanan. selain itu untuk menjaga kepuasan pelanggan kami juga menawarkan jasa kami langsung di tempat, jadi Mahar dan Parcel bisa dibuat di rumah pelanggan. bagaimana dengan harga? semua layanan ini seperti memakan biaya yang tak sedikit apa pelanggan akan dibebankan dengan biaya ongkos kirim dan lain lain? tidak... itu semua adalah bentuk layanan dari Pesona 12 sebagai ucapan terimakasih kami karna telah menggunakan jasa kami.