October 2016 ~ pratamagta

Sunday, October 30, 2016

Kertasmu

pernah tertulis dalam barisan kalimat.
pernah terbaca dalam bisingnya deru ombak.
ketika itu, sekejap bukan sesaat.
seketika itu, mulut terkunci tak mampu berteriak.

pernah ada masa dimana secarik kertas mempu menampar jiwa.
pernah ada masa dimana belati tak setajam kalimat.
pernah ada jiwa yang merasa tersayat hembusan angin tanpa suara.
pernah ada hati yang tersayat suara langkah.

rembulan masih saja mengitip dari sela sela jendela.
entah malam entah siang, peduli apa aku.
desir lirih suara angin mengganggu di sela keheningan
entah dari ujung sana atau sini, peduli apa aku.

kertasmu tak lagi mampu menahan airmataku.
jatuh menembus setiap lembaranmu.
kenapa tak kau gunakan yang lebih tebal?

tertunduk aku di sudut kamarku
kertasmu tak lagi serapi ketika masih ditanganmu.
apa lagi pedulimu?