Desiran angin tak tentu mampu menerbangkan layang layang. Hembusannya yang kencang takkan dapat memutarkan kincir angin kesayangan kita. Berkacalah dan akan nampak sosok yang tak asing untukmu. Terpejamlah sejenak dan nikmati kegelapan ini. Tak mungkin kan nampak parasku dalam keterpejamanmu, karna kau tak pernah memikirkanku. Pria yang selama ini memujamu. Disaat aku melangkah aku sempat tertunduk lemas. Memikirkanmu, tak asing dalam kehidupanku dan aku tertawa lepas menutupi setiap sayatan yang kau tawarkan padaku. Berharap kamu sedikit peduli pada hati kecil yang terus memanggil namamu ini.
Aku melihat sepasang kupu kupu. Terbang dengan indah dan hinggap di bunga tak jauh dari tempatku terduduk. Kupandangi sepasang kupu kupu itu. Aku bukan manusia yang dapat membedakan jenis kelamin kupu kupu tapi mereka tampak bahagia. Terbang menjauh dari tempatku dan mengepakkan keindahannya seraya berkata padaku bahwa kehidupan ini indah.
Aku terbaring diatas rerumputan. Memandang jauh lepas ke atas dan pandanganku terhenti pada gumpalan awan lembut.kuperhatikan perlahan dan aku tertawa kecil. Bukan berarti aku gila tapi aku kembali melihat garis senyum mu terlukis indah di langit biru yang terusaku pandang.
Aku berjalan pulang menyelusuri sore kota satria. Langkahku terhenti ketika aku temui sepasang kekasih. Sepertinya mereka sedang berbagi cerita.kembali aku terduduk. Ku perhatikan setiap tawa lepas mereka. Nampak sangat bahagia. Beranjak aku dari tempat itu. Dalam hati aku berkata “jauh disana aku yakin dia juga sedang tertawa meski bukan untukku. Tuhan, lindungilah tawa manis itu”
Melewati pertokoan dan aku mendengar seseorang menyapa namaku. Tak asing untukku suara itu. Dialah gadis yang selama ini memaksaku tuk memandangnya dengan hati. Berdiri tepat didepanku dan berkata banyak hal dan aku tak peduli. Dunia ini seperti tanpa suara. Tiap tiap sudut terasa sunyi bagiku dan akhirnya dia beranjak pergi menjauh. Ku perhatikan setiap langkah yang dia ambil. Nampak kesal dan membuatku perpikir. “sama seperti aku ketika aku melangkah keluar rumah gadis yang aku puja”
Tiba aku di rumah kos tempat aku tinggal. Beberapa ayunan langkah sudah cukup mengantarku ke kamar paling ujung tempat aku tinggal. Duduk dan pikiranku masih kacau. Beberapa kalimat mengalir rendah dalam pikiranku seakan mengajakku untuk bergulat dengan emosi dan aku masih mencoba tenang. Dering hp mengejutkanku, membangunkanku dari lamunan sejenakku. Berbicara jauh disana gadis yang selalu menyebutku pria aneh. Dia susunan kata yang memebentuk kalimat terdengar lirih dari telinga kananku. Setiap kata katanya mengingatkanku pada kejadian itu. Yaa, saat aku mengatakan hal yang hampir sama dengan ini pada gadis yang aku puja.aku hanya butuh 4 detik untuk mendaratkan hp ku di samping laptop kesayanganku. aku mulai menulis ini dan hpku masih saja terdengar suara nya beberapa kali memanggil namaku dan aku tak peduli. 30 menit dan akhirnya panggilannya terputus. Hpku kembali tenang.dering lain terdengar dan aku berharap itu dari gadis yang selama ini aku puja. Dan ternyata dunia ini tak cukup adil bagiku. Bukan dari dia namun dari wanita tadi. Kalimatnya sederhana namun membuatku perpikir. “cinta itu sederhana. Hanya orang orangnya saja yang membuatnya rumit. Jika dia tak mencintai ya sudah, bukan jodoh”
.........................................................
Aku berdiri di dan berkata pada hati.”jangan paksa aku untuk mencintai orang yang tak mencintai aku. Biarkanlah aku merasakan cinta dengan orang yang mencintaiku”. Sejenak hening.. aku ambil pensilku dan tanpa sadar beberapa garis sudah mulai menodai kertas polosku. Semakin lama semakin nampak paras senyum seseorang dan terlukislah paras manis itu. Dan aku berkata. “Begitu besarkah rasa yang aku miliki ke Dia??” seketika aku raih Hp ku beberapa kata aku kirim padanya. 5menit, 15 menit,1jam dan malam telah larut, tak ada balasan darinya. “mungkin dia sedang sangat sibuk” ungkapku menenangkan hati.
...................................................................
Aku raih lukisanku tadi. aku pasang di dinding kamarku.. aku pandangi lukisan paras itu dan aku berkata dalam hati “jika seseorang mampu merebut hatimu, maka langit akan memastikan kalau itu aku”. Aku lempar Hp dalam almariku. Aku putuskan untuk menyendiri beberapa hari. Bertasbih dan Istikhoroh. Aku terlalu larut dalam sedihku.
....................................................................
Aku mendengar tawa di luar dan aku tak peduli.
......................................................................
Aku mendengar beberapa orang memanggilku dan aku tak peduli
.....................................................................
Sudah 3hari dan aku menulis ini dan aku yakin tak ada yang peduli.
...................................................................
Seseorang menyelipkan kertas di jendela kamarku. Tulisan yang terbaca agak ganjil “bukan sikap muslim sejati”
.......................................
aku sadar aku mulai kelaparan dan Akhirnya aku keluar , menemui ibu kos untuk mencoba membuka cerita.
...............................................