Ada
satu titik penting dalam sebuah perjalanan hidup yang menurut orang orang, ini
adalah titik rawan dalam hidup. Dimana kita mencintai seseorang yang berada
jauh dari tempat dimana kita hidup. Iya, seperti kebanyakan pemuda pada
umumnya. Saya juga memiliki sebuah nama yang telah lama saya simpan dalam hati
dan saya coba untuk menjaganya tetap ada dalam hati sampai saat ini. Bukan
cinta yang bertepuk sebelah tangan karna saya sangat yakin dia juga memiliki
perasaan yang sama dengan saya. Ini menjelaskan bahwa rasa sayang saya ke dia
tidak bertepuk sebelah tangan dan saya bukan pemuja rahasianya. Karna beberapa
kali saya pernah memastikan dirinya mengetahui bahwa saya sangat mencintainya.
Pada
umumnya pemuda dan pemudi yang memploklamirkan bahwa mereka saling mencintai
akan sering menghabiskan waktu bersama, menikmati udara sore hari, duduk duduk
santai di tepian pantai sembari menikmati indahnya alam dan berbagi cerita satu
sama lain. Ada sesuatu di otak saya yang membuat saya sulit untuk mengingat kapan
terakhir kali saya melakukan hal hal itu bersamanya. Atau bahkan saya dan dia (untuk seterusnya
saya sebut kami) tidak pernah melakukan hal itu. Keadaan yang membuat hubungan
kami sedikit berbeda dari kebanyakan. Kami lebih banyak menghabiskan waktu untuk
konsentrasi pada kesibukan kami masing masing. Kami mengejar apa yang sedang
kami cita citakan. Kami percaya jika tuhan menghendaki nanti, kami pasti akan
bersama.
Semakin
kami mengejar cita cita kami, semakin jauh jarak yang membentang diantara kami.
Seperti halnya hari ini, ini adalah hari dimana untuk pertama kali saya mulai
singgah dan hidup di provinsi yang berbeda dengannya. Semakin jauh namun tak
ada rasa khawatir sama sekali dalam hati karna dalam diri kami telah tertanam
satu pemikiran bahwa sejauh kami berlari di jalan kami masing masing. Suatu
saat kami akan berhenti di satu titik secara bersama sama untuk saling
mengungkapkan rasa yang telah lama kami rasakan.menikmati hasil dari apa yang
sekarang kami kejar.
Satu
hal yang ada di benak masing masing dari kami. Meski bidang yang kami jalani
berbeda, meski kota tempat meniti langkah juga berbeda tapi kami akan saling
memahami dan mendukung setiap langkah dari masing masing kami. Ada masanya
nanti kami akan duduk bersama menikmati pagi, melalui hari hari dengan obrolan
ringan tanpa pembahasan berat seperti belakangan ini. Beristirahat di sore hari
dan memandang bulan dari satu lokasi.
Tuhan
maha mengetahui dan saya yakin tuhan mengetahui bahwa kami saling mencintai.
Yogyakarta,
19 January 2014